Kamis, 27 Februari 2014

TUHAN ITU BAIK KEPADA SEMUA ORANG (Mazmur 145: 9a)

"Eme sitamba tua parlinggoman ni siborok, Debata do bona ni tua, horas hita huhut diparorot". Ungkapan tersebut adalah peribahasa Batak yang telah lazim diperdengarkan dan didengar oleh banyak orang di dalam kehidupan yang memiliki makna bahwa Allah adalah Tuhan yang penuh dengan kebaikan, kemurahan hati, serta penuh berkat. Peribahasa itu juga memberi pemahaman dan pengertian bahwa sukacita, keselamatan, dan perlindungan adalah hanya berasal dan bersumber dari Allah. Oleh karena itu, setiap prakarsa yang hendak diprakarsai dan dilakukan, hendaklah bermuara dan bersumber dari sukacita, keselamatan dan perlindungan Allah. Allah adalah Tuhan yang maha baik, rancanganNya adalah rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan (lih. Yer. 29:11). 
Allah adalah Tuhan yang maha baik. Dia telah menciptakan segala sesuatunya sungguh teramat baik. Kebaikan Allah senantiasa dapat dirasakan oleh setiap umat manusia ketika hidup masih dapat menikmati kehidupan yang dari pada Tuhan Allah. Allah telah menjadikan ciptaanNya sungguh teramat baik sehingga seluruh umat manusia dapat menikmatinya. Kebaikan Allah bukan hanya terlihat dari segala apa yang telah diciptakanNya, namun lebih dari pada itu Allah telah menyatakan kebaikanNya melalui dan di dalam Yesus Kristus, PutraNya yang tunggal, yang telah mengorbankan diriNya hanya untuk mensucikan umat manusia dari belenggu dosa sehingga umat manusia memperoleh keselamatan hidup dan menjadi layak kembali berdiri di hadapan Allah.  
Perenungan:  
"Allah adalah baik kepada umat manusia, sudahkan umat manusia baik kepada Allah?" 
Kebaikan yang telah diberikan oleh Allah di dalam hidup, tidaklah dapat diukur atau dibalas dengan apa yang ada pada diri setiap umat manusia. Hal itu disebabkan oleh karena segala apa yang ada dan diterima oleh umat manusia adalah milik dan kepunyaan Allah. Hidup di dalam pengenalan diri (mengerti serta mengakui kesiapaan diri) dan penuh kerendahan hati, itulah yang Tuhan Allah inginkan dari pribadi setiap umat manusia. Bersinar di dalam kehidupan mewartakan kasih dan kebaikan Allah, itulah yang Dia inginkan untuk dapat dilakukan oleh setiap umat manusia.
Bagaimana cara mewartakannya?  
Pemazmur berkata: Haleluya! Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. (Mazmur 106: 1). Memuji Allah dan berterima kasih di dalam penyembahan dan persembahan, itulah yang harus kita perbuat. Allah juga menginginkan agar hidup dan kehidupan kita senantiasa mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah. Janganlah kita menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budi, sehingga kita dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." (lih. Roma 1-2). 
Maka dengan semuanya itu, hanya oleh karena Kasih Karunia Allah, maka hidup dan kehidupan kita akan semakin diberkati dan terberkati. Amin.

  Created By: Vik. Jefri Putra Tampubolon, S.Th

Tidak ada komentar: