PASKAH I
Nats : Kisah Para Rasul 10: 34 – 43
Thema :
Kebangkitan Kristus Mempersatukan Perbedaan
Pendahuluan.
Petrus adalah seorang
Yahudi dan berprofesi sebagai Rohaniawan
sedangkan Kornelius adalah seorang Romawi sekaligus bekerja sebagai tentara.
Secara politik ke dua orang ini berseberangan bahkan bermusuhan yang satu lemah
dan yang satu kuat karena bersenjata. Namun, ada satu hal yang menyatukan
mereka; keduanya mendapat pengilhaman dari Roh Kudus. Petrus mendapat
penglihatan aneh untuk ukuran ke- Yahudiannya. Sementara Kornelius mendapat
pesan untuk mengundang Petrus ke rumahnya (ay. 9). Mereka sangat berbeda,
tetapi ada sesuatu yang lebih besar dari mereka yang mempertemukan keduanya
untuk saling meneguhkan. Kisah Kornelius membuat Petrus mengerti maksud dan
Visi yang ia lihat.
Penjelasan Nats.
I. Allah tidak Membedakan Orang (ay. 34 – 38)
Secara bentuk/wujud, memang manusia tidak ada yang
sama persis. Namun secara esensial, manusia adalah sama-samamahkota ciptaan
Tuhan. Meskipun dalam kitab dikatakan orang Israel mempunyai kekhususan di
hadapan Allah sebagaimana yang telah dijanjikan sejak jaman Abraham. Namun
untuk urusan berita keselamatan, ditujukan tidak hanya kepada Israel namun
untuk semua bangsa yang berkenan kepadaNya (bnd. Yoh 3: 16). Pengalaman hidup
Petrus, pada awalnya sangat kokoh menganut prinsip Yahudi, yaitu hanya mau
melayani kepada kelompok Yahudi saja. Menurut pandangan Petrus adalah najis,
jika bergaul dengan orang yang bukan Yahudi. Namun Tuhan memberi penglihatan
kepadanya; penglihatan itu telah membawa perubahan total pada diri Petrus.
I.1.
Tampak baginya sebuah benda berbentuk kain lebar yang isinya terdiri dari
berbagai jenis binatang. Petrus menolak untuk menyembelihnya. Namun suara yang
mengatakan “Apa yang dinyatakan halal
oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram."
(KPR 10: 15b). Hal itu telah membuka
mata hati Imannya. Dalam penampakan itu Tuhan bukan hanya menerangkan bahwa
makanan apapun pada hakikatnya tidak ada lagi yang haram, namun jauh dari itu
Tuhan hendak mengatakan bahwa tidak ada manusia yang najis dan yang haram di
dunia ini. Semuanya berhak menerima keselamatan tanpa dibatasi suku maupun
bangsa.
I.2.
Kornelius menerima berita keselamatan. Tidak dijelaskan kapan pertama sekali
Kornelius tertarik untuk mengikut Kristus. Namun sebelum Kornelius tertarik
untuk mengikut Yesus. Namun sebelum Kornelius mengundang Petrus ke rumahnya,
Kornelius telah tertarik akan ajaran Yesus. Sebelum Petrus mewartakan kabar
Keselamatan Kornelius sendiri telah memiliki perilaki hidup saleh (ay. 2 – 6). Roh
Kudus bekerja melalui perbedaan untuk memperkaya wawasan rohani anak-anak
Tuhan. Itu sebabnya Petrus berkata,”Sesungguhnya aku telah mengerti bahwa Allah
tidak membedakan orang. Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia
dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepadaNya” (ay. 34-35).
Penglihatan itu telah
memberikan pencerahan bagi Petrus untuk menghayati, bahwa keselamatan bukan
hanya milik orang Yahudi. Sesudah Yesus Kristus mati di Kayu Salib dan bangkit
pada hari yang ketiga, Yesus Kristus telah menuntaskan karya keselamatan bagi
semua orang, semua bangsa. Kebangkitan Yesus menjadikan semua orang yang telah
ditebusnya, yang beriman kepadaNya dan hidup dalam takut akan Tuhan serta
berkenan kepadaNya. Kebangkitan Yesus Kristus menjadikan kita bersaudara,
membawa kita harus menunjukkan pola hidup persekutuan yang tidak lagi
mementingkan diri sendiri, namun sebaliknya membangun pola hidup yang baru yang
dilandaskan pada semangat persaudaraan yang terjalin dalam kasih Yesus Kristus.
II.
Diutus Menjadi Saksi (ay. 39 – 43).
Dalam penjelasan Petrus kepada Kornelius ia mengatakan bahwa
para rasul adalah saksi dari segala sesuatu yang diperbuat Yesus di tanah Yudea
maupun di Yerusalem; Ia telah dibunuh di Kayu salib. Namun Yesus itu telah
bangkit pada hari yang ketiga. Bahwa Ia menampakkan diri, bukan kepada seluruh
bangsa tetapi kepada saksi-saksi. Justru saksi-saksi inilah diutus memberitakan
perbuatan Yesus bagi dunia ini (bnd Mat 28). Tentang Dialah murid-murid Yesus
bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepadaNya ia akan mendapat pengampunan
dosa. Itulah sebabnya Roh Kudus dicurahkan kepada rasul agar mereka memperoleh
kuasa untuk menjadi saksi. “..Kamu akan menerima Kuasa kalau Roh Kudus turun
atas kamu dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan
Samaria sampai ke ujung bumi (KPR 1: 8).
Kita juga diutus untuk memberitakan keselamatan yang telah
kita terima. Tuhan menghendaki agar setiap orang Kristen berperan menjadi saksi
di tengah dunia. Alkitab menyatakan bahwa setiap orang percaya adalah garam dan
terang dunia (bnd. Mat. 5: 13 -14). Dengan demikian kita harus memiliki
kehidupan yang berbeda dari orang-orang dunia. Amin.