Jumat, 18 April 2014

20 April 2014



PASKAH I
Nats    : Kisah Para Rasul 10: 34 – 43
Thema : Kebangkitan Kristus Mempersatukan Perbedaan
                                                   
Pendahuluan.
Petrus adalah seorang Yahudi  dan berprofesi sebagai Rohaniawan sedangkan Kornelius adalah seorang Romawi sekaligus bekerja sebagai tentara. Secara politik ke dua orang ini berseberangan bahkan bermusuhan yang satu lemah dan yang satu kuat karena bersenjata. Namun, ada satu hal yang menyatukan mereka; keduanya mendapat pengilhaman dari Roh Kudus. Petrus mendapat penglihatan aneh untuk ukuran ke- Yahudiannya. Sementara Kornelius mendapat pesan untuk mengundang Petrus ke rumahnya (ay. 9). Mereka sangat berbeda, tetapi ada sesuatu yang lebih besar dari mereka yang mempertemukan keduanya untuk saling meneguhkan. Kisah Kornelius membuat Petrus mengerti maksud dan Visi yang ia lihat.

Penjelasan Nats.
I.    Allah tidak Membedakan Orang (ay. 34 – 38)
Secara  bentuk/wujud, memang manusia tidak ada yang sama persis. Namun secara esensial, manusia adalah sama-samamahkota ciptaan Tuhan. Meskipun dalam kitab dikatakan orang Israel mempunyai kekhususan di hadapan Allah sebagaimana yang telah dijanjikan sejak jaman Abraham. Namun untuk urusan berita keselamatan, ditujukan tidak hanya kepada Israel namun untuk semua bangsa yang berkenan kepadaNya (bnd. Yoh 3: 16). Pengalaman hidup Petrus, pada awalnya sangat kokoh menganut prinsip Yahudi, yaitu hanya mau melayani kepada kelompok Yahudi saja. Menurut pandangan Petrus adalah najis, jika bergaul dengan orang yang bukan Yahudi. Namun Tuhan memberi penglihatan kepadanya; penglihatan itu telah membawa perubahan total pada diri Petrus.
I.1. Tampak baginya sebuah benda berbentuk kain lebar yang isinya terdiri dari berbagai jenis binatang. Petrus menolak untuk menyembelihnya. Namun suara yang mengatakan “Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram."
(KPR 10: 15b). Hal itu telah membuka mata hati Imannya. Dalam penampakan itu Tuhan bukan hanya menerangkan bahwa makanan apapun pada hakikatnya tidak ada lagi yang haram, namun jauh dari itu Tuhan hendak mengatakan bahwa tidak ada manusia yang najis dan yang haram di dunia ini. Semuanya berhak menerima keselamatan tanpa dibatasi suku maupun bangsa.
I.2. Kornelius menerima berita keselamatan. Tidak dijelaskan kapan pertama sekali Kornelius tertarik untuk mengikut Kristus. Namun sebelum Kornelius tertarik untuk mengikut Yesus. Namun sebelum Kornelius mengundang Petrus ke rumahnya, Kornelius telah tertarik akan ajaran Yesus. Sebelum Petrus mewartakan kabar Keselamatan Kornelius sendiri telah memiliki perilaki hidup saleh (ay. 2 – 6).  Roh Kudus bekerja melalui perbedaan untuk memperkaya wawasan rohani anak-anak Tuhan. Itu sebabnya Petrus berkata,”Sesungguhnya aku telah mengerti bahwa Allah tidak membedakan orang. Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepadaNya” (ay. 34-35).

Penglihatan itu telah memberikan pencerahan bagi Petrus untuk menghayati, bahwa keselamatan bukan hanya milik orang Yahudi. Sesudah Yesus Kristus mati di Kayu Salib dan bangkit pada hari yang ketiga, Yesus Kristus telah menuntaskan karya keselamatan bagi semua orang, semua bangsa. Kebangkitan Yesus menjadikan semua orang yang telah ditebusnya, yang beriman kepadaNya dan hidup dalam takut akan Tuhan serta berkenan kepadaNya. Kebangkitan Yesus Kristus menjadikan kita bersaudara, membawa kita harus menunjukkan pola hidup persekutuan yang tidak lagi mementingkan diri sendiri, namun sebaliknya membangun pola hidup yang baru yang dilandaskan pada semangat persaudaraan yang terjalin dalam kasih Yesus Kristus.

II.        Diutus Menjadi Saksi (ay. 39 – 43).
Dalam penjelasan Petrus kepada Kornelius ia mengatakan bahwa para rasul adalah saksi dari segala sesuatu yang diperbuat Yesus di tanah Yudea maupun di Yerusalem; Ia telah dibunuh di Kayu salib. Namun Yesus itu telah bangkit pada hari yang ketiga. Bahwa Ia menampakkan diri, bukan kepada seluruh bangsa tetapi kepada saksi-saksi. Justru saksi-saksi inilah diutus memberitakan perbuatan Yesus bagi dunia ini (bnd Mat 28). Tentang Dialah murid-murid Yesus bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepadaNya ia akan mendapat pengampunan dosa. Itulah sebabnya Roh Kudus dicurahkan kepada rasul agar mereka memperoleh kuasa untuk menjadi saksi. “..Kamu akan menerima Kuasa kalau Roh Kudus turun atas kamu dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria sampai ke ujung bumi (KPR 1: 8).
Kita juga diutus untuk memberitakan keselamatan yang telah kita terima. Tuhan menghendaki agar setiap orang Kristen berperan menjadi saksi di tengah dunia. Alkitab menyatakan bahwa setiap orang percaya adalah garam dan terang dunia (bnd. Mat. 5: 13 -14). Dengan demikian kita harus memiliki kehidupan yang berbeda dari orang-orang dunia. Amin.