KAUM IMAM
Imam adalah merupakan suatu golongan profesional (Mrk.11:18;14:10) bagi orang Yahudi.
Imam mengerjakan berbagai kewajiban yang resmi di Bait Suci. Imam besar
juga menjadi kepala Sanhedrin di Yerusalem. Ada sepuluh Sanhedrin lain di tempat-tempat
yang berbeda. Di bawah pemerintahan Romawi; imam besar diangkat oleh gubernur
Romawi.
Farisi (yang berarti: tersendiri, terpisah) adalah sekelompok
orang yang menjadi pemimpin agama Yahudi yang sangat disegani oleh rakyat dan
dianggap sebagai utusan Allah, sebagai ‘orang-orang alim’. Golongan Farisi
adalah merupakan ahli Taurat (orang-orang yang mempelajari Taurat/Torah Musa
dari hari ke hari, serta mengajarkannya kepada rakyat umum). Di antara orang
Farisi terdapat orang-orang yang sangat memusuhi Yesus. Mereka tidak hanya
mengerti tuntutan-tuntutan Yesus, tetapi juga dapat mengenali ancaman
tuntutan-tuntutan tersebut terhadap status quo. Rasul Paulus adalah seorang
Farisi yang dengan keras menganiaya orang Kristen, tetapi yang kemudian hari
menjadi Salah seorang yang paling efektif membela iman Kristen. Tradisi-tradisi
orang Farisi tetap bertahan setelah pembinasaan bait suci dan kekalahan yang
menghancurkan pemberontakan Bar Kochba. Tradisi-tradisi orang Farisi adalah
sumber dari apa yang dikenal sebagai Yudaisme para rabi. Sejauh yang dapat
diketahui dari Misynah (kumpulan tradisi-tradisi orang Farisi), ajaran orang
Farisi tidak sepenuhnya menentang ajaran Yesus. Hal ini tidak mengherankan,
karena tugas pokok orang Farisi adalah menerapkan Alkitab Ibrani, terutama
kelima kitab Musa, dalam mengamalkan kehidupan sehari-hari. Minat mereka
terhadap pokok-pokok tertentu dalam agama, seperti berpuasa dan kesucian ritual
adalah sejalan dengan minat mereka terhadap kesalehan. Dengan berbagai macam
jalan, golongan ini selalu berusaha untuk mencari pujian dari orang banyak,
serta hanya mau dianggap baik dan saleh.
Orang Saduki adalah orang-orang Yahudi bangsawan yang tidak
bersimpati kepada ajaran-ajaran orang Farisi. Ajaran orang Saduki jauh berbeda
daripada ajaran Farisi. Orang Saduki menyatakan bahwa hanya kelima kitab Musa
yang berkuasa. Orang Saduki tidak percaya akan kebangkitan orang mati dan tidak
percaya adanya malaikat. Dalam kehidupan keseharian, golongan ini merupakan
kaum bangsawan yang tidak suka bergaul dengan orang banyak, tidak suka
mempedulikan masalah-masalah ahli Taurat, menganggap diri lebih tinggi, lebih
pandai daripada orang banyak. Sebagai
suatu golongan dalam agama Yahudi, orang Saduki tidak berkembang setelah
penghancuran bait suci, yang menjadi fokus kekuasaan mereka.
Kelompok sicarii atau "pembunuh-pembunuh" (Kis. 21:38)
melakukan semacam perlawanan bersenjata yang khusus. Dengan menggunakan belati
(bah. Latin, sicarii) yang disembunyikan dalam pakaian mereka, kaum
Sicarii ini membunuh musuh-musuh mereka di tempat-tempat yang ramai, lalu
melarikan diri sebelum mereka dapat ditangkap.
Orang Herodian adalah orang-orang Yahudi yang merupakan simpatisan
para penguasa dari keluarga Herodes (lihat Mat. 22:16;
Mrk. 3:6; 12:13).
"Orang yang takut akan Allah" adalah terjemahan yang
lazim dari istilah ini yang beberapa kali terdapat di Perjanjian Baru (Kis. 10:2, 22; 13:16, 26).
"orang-orang yang takut akan Allah" ini adalah orang proselit, atau
orang yang bertobat kepada agama Yahudi; akan tetapi, mereka tidak dianggap
sepenuhnya sebagai orang Yahudi, mungkin karena mereka tidak bersunat. Orang
Yahudi bersedia menerima orang-orang yang beralih ke agama Yahudi, namun sukar
untuk mengetahui berapa banyak orang yang seperti itu. Rupanya diragukan bahwa
ada suatu gerakan "misionaris" Yahudi yang bertujuan menobatkan
orang. Ketika Yesus berkata bahwa orang Farisi "mengarungi lautan dan
menjelajah daratan untuk menobatkan satu orang saja," Ia sedang mengacu
kepada pengajaran tegas mereka kepada orang-orang di kalangan agama Yahudi,
bukan kepada usaha yang kuat untuk menarik orang-orang yang berada di luar
agama Yahudi (Mat. 23:15).
Suatu gerakan lain di dalam Yudaisme, yang meliputi komunitas
Qumran, terkenal sebagai kaum Eseni. Yosefus menggambarkan kaum Eseni sebagai
orang-orang yang dengan ketat menjalankan hari Sabat. Mereka percaya akan
keabadian jiwa. Orang Eseni tidak akan menghujat Allah atau makan makanan
haram, bahkan ketika diancam siksaan. Beberapa orang Eseni, seperti mereka yang
bertempat tinggal di Qumran, menolak untuk menikah. Perjanjian Baru tidak
menyebut orang Eseni dengan jelas, tetapi teranglah bahwa banyak gagasan mereka
dapat ditemukan di golongan-golongan lain.
Orang Zelot (lihat Luk. 6:15;
Kis. 1:13)
adalah pembangkang bersenjata yang berjuang melawan pemerintahan asing dan
perpajakan yang mereka kenakan. Mereka bukan suatu organisasi tunggal;
sebaliknya nama itu dapat mengacu kepada kelompok atau gerombolan apa saja yang
menentang kekuasaan asing. Program merekalah yang dirayakan dalam kitab-kitab
Makabe, dan perjuangan merekalah yang berakhir dengan pemberontakan Bar Kochba.
Lawan-lawan orang Zelot hanya menyebut mereka "penggarong." Menurut
Yosefus, orang Zelotlah yang memimpin pertahanan bait suci di Yerusalem dan
dikalahkan pada tahun 70 M.
KAUM
RAKYAT
Keberadaan rakyat di dalam kehidupan orang Yahudi adalah
dianggap rendah oleh para ahli Taurat dan imam. Dengan cara menghina, para ahli
Taurat berkata: “orang banyak ini yang tidak mengenal hukum Taurat, terkutuklah
mereka” (Yoh. 7: 49). Walaupun rakyat
bukan suatu kelompok yang terpadu, sungguh menyesatkan bila hanya mendaftarkan
kelompok-kelompok dan gerakan-gerakan yang lebih mudah dikenali di kalangan
agama Yahudi serta mengabaikan orang Yahudi pada umumnya. Keikutsertaan rakyat
jelata dalam ibadat kepada Allah dan hal mendengarkan Firman Allah dijamin oleh
jumlah sinagoge yang didirikan di semua daerah yang didiami oleh rakyat jelata.
Created By:
Vik. Jefri Putra Tampubolon, S.Th
Sumber Bacaan:
- - Prof. Dr. J.H. Bavinck, “SEJARAH KERAJAAN ALLAH II”, Jakarta:
BPK-Gunung Mulia, 2007